KHAYALAN ANAK FANA

Kicauan burung camar merdu, diiringi alunan melodi syahdu. Mengusir segala gundah yang ada, membunuh semua penat di jiwa. Tumbuh pula pohon-pohon raksasa dipenuhi dedauan menyegarkan mata, menambah oksigen yang semakin lama semakin menyurut. Cahaya matahari yang redup membuat suasana semakin teduh. Gumpalan awan putih yang bila dicermati terkadang membentuk sesuatu yang aneh, ikut andil dalam suasana ini.

Kata orang...
Pohon raksasa di dunia tersebut adalah hadiah untuk para penghuninya kelak.
Tak semua orang bisa tinggal di sana...Menikmati suasana indah yang menyatu dengan hembusan angin. Yang bisa menghuninya hanyalah manusia yang memiliki keteguhan hati, manusia yang selalu memberi sebanyak-banyaknya bujan menerima sebanyak-banyaknya. Manusia yang berbakti pada orang tuanya, manusia yang memiliki iman yang tak goyah diterpa maut sekalipun. Semakin besar amalan manusia, maka semakin tinggi, besar, dan rindang pula pohon untuknya.
Kata orang...
Pohon itu adalah tempat berteduh dan beristirahat untuk manusia yang berhak.
Itu hanyalah sekelumit hadiah yang disiapkan Tuhan untuk umat-Nya. Tuhan selalu memberi kejutan terindah untuk seluruh umat-Nya dan sekarang Ia pun menyerahkan semua pada kita. Mampukah kita menjadi manusia terbaik dari yang terbaik yang dicipta oleh-Nya. Manusia yang nantinya mendapat satu tempat terindah di SURGA...

PACARAN SEHAT

Zaman sekarang yang namanya pacaran sudah tidak menjadi hal yang baru buat para remaja. Tidak ada salahnya kita berpacaran tetapi inget kata orang tua, ” Asal jangan sampai kebablasan…“
Yupz, maksudnya kebablasan itu adalah jangan sampai kita salah jalur yang nantinya mengakibatkan menikah muda atau malah jadi beban hidup. Lalu bagaimana sosulinya ? Pacaran sehat adalah jawaban dari semua tanya. Nah, sekarang mari kita bahas bagaimana pacaran yang sehat itu ?


1. Sehat Fisik
Sehat fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik lebih kuat dari cewek, tapi bukan berarti bisa seenaknya menindas kaum cewek. Pokoknya dilarang saling memukul, menampar, apalagi menendang. (He…he…he…)
2. Sehat emosional
Hubungan dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian dan adanya keterbukaan. Jangan sampai kita mengumbar ego karena yang namanya pacaran kan berarti kita harus saling memahami dan saling memberi. Jadi jangan egois ya…
3. Sehat sosial
Maksud dari sehat sosial adalah tidak harus “mengikat”. Artinya, hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga. Jadi hubungan dengan pacar tetap langgeng tetapi hubungan dengan teman juga harus jalan terus. Kan pacaran juga tidak harus bersama pagi, siang, malam.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kita yang masih remaja ini mengalami perkembangan dan kematangan seks. tanpa disadari hal itu juga mempengaruhi kehidupan seksual seseoarang. Kedekatan secara fisik bisa memicu keinginan untuk melakukan kontak fisik. Kalau diteruskan, bisa tidak terkontrol. Jadi, dalam pacaran kita harus saling menjaga. Artinya tidak melakukan hal-hal yang beresiko (kissing, necking, petting)

Lalu, apa saja yang mempengaruhi perilaku seksual remaja ?

1. Faktor internal
* Pengaruh yang berasal dari dalam diri kita
* Bagaimana kita mengekspresikan perasaan, keinginan, dan pendapat tentang berbagai macam masalah.
* Menentukan pilihan ataupun mengambil keputusan bukan hal yang gampang. Dalam memutuskan sesuatu, kita harus punya dasar, pertimbangan, dan prinsip yang matang
2. Faktor eksternal
Perilaku seks juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar. Contohnya *kemampuan orang tua dalam mendidik kita mempengaruhi pemahaman kita dalam mengenal sesuatu terutama masalah seks. *Lau agama mengajarkan mana yang benar dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan mempengaruhi perilaku kita. Kemudian * remaja cenderung menghabiskan waktu dengan teman sebaya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegan banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita. Ditambah lagi Teknologi informasi yang semakin berkembang memudahkan kita untuk mengakses informasi setiap saat. Tetapi informasi tidak selalu membawa pengaruh yang positif.

Mau agar pacaran aman dan awet ?

Agar pacaran aman dan awet, kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan ada dasar dan tujuan yang jelas. Dalam pacaran, bukan tidak mungkin kita akan menemukan perbedaan prinsip. Wajar kok, asalkan bisa saling menghargai. Tiap orang punya hak untuk bicara terbuka termasuk mengungkapkan prinsip masing-masing. Dalam menyampaikan prinsip atau pendapat, dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Terdapat 3 model komunikasi, yaitu :
1. Pasif
Kita sulit bisa mengekspresikan keinginan, perasaan dan pikiran kita. Hal ini berefek buruk karena apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya kita tidak berani menolak pas pacar ngajakin kissing, padahal sebenarnya kita tidak mau. Pacara dengan model komunikasi kayak gini hanya akan menghasilkan hubungan yang monoton dan membosankan.
2. Agresif
Dalam mengemukakan keinginan, pikiran dan perasaan. Kita cenderung mendominasi, tidak ramah dan mengabaikan kepentingan orang lain. Model komunikasi seperti ini bisa memicu keretakan hubungan kita dengan orang lain.
3. Asertif
Ini adalah gaya komunikasi yang paling oke. Kita bisa berikap tegas dalam mengekspresikan keinginan, pikiran, dan perasaan tetapi tetap menghargai orang lain. Kondisi orang lain juga menjadi pertimbangan sebelum mengungkapkan keinginan. Misalnya, menolak dengan sopan dan memberikan alasan yang masuk akal ketika pacar meminta yang aneh-aneh.

Cara berkomunikasi tidak hanya memengaruhi keberhasilan kita berinteraksi dengan orang lain tetapi kita juga mampu berkomunikasi dengan baik menjadikan kita terampil dalam mengambil keputusan.

SELAMAT MENCOBA !!!
SEMOGA PACARANNYA TAMBAH OKE YAW…….

Sebelum aku akhiri, aku cuma mau bilang bahwa artikel ini aku rangkum dari penjelasan guru BK (Bimbingan Konseling) aku di sekolah. Pengennya aku tulis sumbernya, tapi karena ga tau darimana sumbernya, ya aku cuma bisa tulis begini saja yaw….

UNTUK DIRENUNGKAN

Terkadang kita lupa, apa saja yang telah kita lakukan selama kita hidup di dunia ini. Seberapa besar amal yang sudah kita perbuat, seberapa besar dosa yang pernah kita lakukan. Kita pun lupa, sebagai seorang anak apakah kita sudah berbakti pada orang tua ? Apakah kita sudah membahagiakan orang tua kita ? Kita yang sudah semakin beranjak dewasa malah sibuk sendiri dengan Hp, pacar, game, dll. Sadarkah kita bahwa kita selalu menuntut orang tua. Ada sebuah kisah tentang pohon apel dan seorang anak kecil. Kisah ini aku baca dari sebuah buku dan ku tulis lagi menurut versiku, tapi aku lupa judul buku itu. Untuk yang menulis dan menerbitkan buku ini, saya mohon ijin untuk menunjukkan tulisan ini untuk para blogger.

# KISAH POHON APEL DAN SEORANG ANAK KECIL #

Suatu ketika, tumbuh pohon apel yang sangat subur di halaman belakang rumah. Setiap hari ada anak yang memanjat pohon tersebut. Sebut saja si Amir. Ia sering memanjat pohon itu, bermain – main, memakan buah dari pohon itu, tak jarang ia hanya sekedar duduk di bawah pohon yang rindang itu.

Kini si Amir sudah tumbuh menjadi remaja. Ia pun jarang mengunjungi pohon apel lagi. Pohon apel sedih, ia merasa kesepian. Lalu suatu hari si Amir berkunjung, pohon apel itu merasa senang. Ia berkata, ” Hai, Amir…Ayo kita bermain. Sudah lama kamu tidak bermain denganku…” Lalu si Amir menjawab,” maaf, tidak seharusnya aku bermain denganmu lagi. Aku sudah besar. Sekarang aku ingin membeli Game terbaru tapi aku tidak punya uang.” Pohon apel cukup kecewa dengan jawaban si Amir namun ia tetap sabar. Kemudian pohon apel pun berkata, ” oh,kamu butuh uang…tapi aku tidak punya uang. Bagaimana kalau kamu ambil saja semua buah di pohonku lalu kau jual ke pasar. Uangnya bisa kau belikan game yang kamu inginkan.” Tanpa banyak bicara, Amir pun segera mengambil semua apel yang ada di pohon itu. Lalu ia pun menjualnya ke pasar. Dan ia mendapat uang untuk membeli game itu.


Waktu berlalu, kini si Amir pun telah dewasa dan berumah tangga. Si pohon apel pun kini telah semakin menua, ia sudah jarang berbuah. Di masa tuanya ia merasa sedih karena si Amir sudah tidak pernah mendatanginya lagi. Namun suatu hari si Amir datang dan tentu saja pohon apel bahagia. “Ayo, bermainlah kau disini.” ajak si pohon apel. “ah, tidak…aku sudah tidak pantas untuk bermain-main lagi. Sekarang aku ingin membuat rumah tapi aku tak punya uang untuk membeli atap.” keluh si Amir. “Oo,begitu ya…apa yang bisa aku bantu? Ah, ini ambillah ranting-rantingku. Aku harap ini dapat digunakan untuk atap.” Amir pun bergegas mengambil semua ranting pohon itu. Setelah itu bertahun-tahun Amir tidak lagi mendatangi pohon itu. Si pohon semakin tua, ia sudah tidak dapat berbuah lagi. Daunnya pun sudah tak serimbun dulu. Begitu juga dengan Amir, kini ia sudah tua.

Suatu sore terlihat si Amir merenung di bawah pohon apel itu. “Hai, kenapa kamu murung…lebih baik kamu bermain denganku.” hibur si pohon. “Maaf, aku sudah terlalu tua untuk melakukan itu.” jawab si Amir. “Lalu apa yang bisa membuatmu tidak murung seperti itu ?” tanya si pohon. “Aku ingin berlayar tapi aku tidak punya kapal.” Si pohon terdiam sejenak lalu berkata,” Ini ambillah batang pohonku. buatlah kapal dan bersenang-senanglah sepuas-puasnya.” Si Amir pun bergegas menebang pohon itu dan membuatnya sebagai kapal.

Keesokan harinya si Amir datang lagi ke pohon apel yang kini tinggal akar-akar tua. “Mau apa kau ke sini ? aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Buahku telah kau jual, rantingkku telah kau ambil untuk atap rumah dan batangkku telah kau ambil untuk membuat kapal, kini tinggal akar yang sudah kering yang tidak ada gunanya lagi.” Ucap si pohon apel. “Tidak, aku hanya ingin beristirahat. Aku merasa sangat lelah dan ku rasa akarmu yang besar ini dapat ku manfaatkan. Boleh aku bersandar padamu ?” tanya si Amir. “oh, jika akar tua ini masih berguna untukmu, dengan senang hati. Silahkan bersandar di sini?” Jawab si pohon.

Nah, dari kisah di atas dapat di ibaratkan pohon apel itu adalah orang tua kita dan si Amir adalah kita, para anak. Pohon apel rela memberikan semua yang ia punya untuk si Amir. Begitu juga dengan orang tua kita. Mereka rela memberi apapun yang ia miliki untuk kita namun kita sebagai anak kadang lupa akan kasih sayang mereka. Kita hanya bisa menuntut tanpa memikirkan mereka. Kasih sayang orang tua melebihi luasnya samudera. Maka kita pun harus patuh pada mereka. Kapan lagi kita berbakti pada orang tua kalau bukan sekarang ? Sebelum kalian menyesali kepergian mereka.

Oke guys…sayangi orang tua kalian. Berbaktilah pada mereka…

Sekian tulisanku ini…maaf ya jika ada kalimat yang kurang berkenan…
Terima kasih…



I'M FALLING IN LOVE

Aku tak tahu apa yang terjadi padaku. Awalnya hanya pertemanan biasa, namun menjelma menjadi rasa. Entah apa? Yang pasti aku ingin memperhatikan dia. Namun ku sadar rasa ini akan menyakitiku, maka aku pun berusaha menghindarinya. Mr. Moon, hati ini tak ingin tergoda. Tak siap tersakiti oleh ranjau cintamu. Untuk sekian kalinya aku menanti. Melihatmu dari kejauhan. Mencintaimu tanpa mengharap imbalan. Meski tanganku tak mampu menggapaimu, ku kan selalu menanti hingga tiba masa semua rasa terlupa...

JURANG NERAKA

Di saat aku dibujuk nafsu, setan di sekelilingku mendekat. Membuatku semakin terlena dalam buaian dosa. Nafsu itu selalu menghantuiku membayangiku dengan nikmatnya dosa... Setan itu semakin mendorongku ke dalam jurang neraka. Dan saat aku terperangkap dalam dosa, mereka balik menudingku...menyalahkanku...Membuatku terpojok...Membuatku gila...

Dan akhirnya penyesalanku pun datang menggelayuti ragaku. Hal itu membuatku sadar. Imanku lebih rapuh dibandingkan ranting. Saat tiba rasa ingin membasuh dosa, dewa kematian telah berdiri bersiaga. Seolah ia bisa mencabut nyawaku kapan saja.
Detik - detik kematian itu membuatku teringat akan dosa. Namun dirasa taubat pun sia-sia. Hingga tiba saat nyawa terlepas dari raganya...Terdengar sayup-sayup suara tawa para setan itu. Wajah mereka mulai terlihat samar dan semua menjadi terasa sepi, hampa, dingin...Inderaku tak berfungsi lagi. Tandanya aku harus pergi. Diiringi tawa setan di sekelilingku serta bau bangkai yang menyengat. Mengantarkanku pada peraduan akhir masaku...
"JURANG NERAKA"